Geliat Fotografi Smartphone dan Lahirnya Komunitas



Keberadaan komunitas dengan berbagai aktivitas yang ada memacu para anggotanya untuk semakin rajin memotret dan melakukan olah digital dimanapun berada.

Pada akhir Maret kemarin, Flickr membuat laporan aktivitas bulanan yang ada di layanan jejaring sosial fotografi miliknya dalam bentuk infografis. Diantaranya adalah menyebutkan bahwa di bulan Maret saja, terdapat lebih dari 88 juta gambar diunggah di Flickr. Totalnya, lebih dari 6 miliar foto yang tersimpan di server Flickr. Angka yang cukup besar mengingat Flickr adalah pemain lama yang memberikan layanan photo sharing. Laporan lainnya menyebutkan bahwa iPhone 4 masih menjadi kamera paling populer, mengungguli DSLR dan Canon maupun Nikon.

[caption id="attachment_2162" align="aligncenter" width="650" caption="Sumber: http://ycorpblog.com/2012/03/30/flickr-friday-mar2012/"][/caption]

Di sini, saya tidak membahas mengenai Flickr yang saat ini sedang berjuang untuk eksis di tengah gempuran berbagai layanan photo sharing seperti Facebook, Instagram, dan sebagainya. Tetapi saya akan membahas mengenai trend penggunaan smartphone untuk fotografi. Laporan yang menyebutkan iPhone 4 menjadi kamera paling populer di atas sebenarnya bukan hal baru. Beberapa bulan yang lalu saya juga pernah mengangkat laporan statistik mengenai popularitas iPhone di Flickr.

Hal ini semakin menguatkan fakta bahwa fotografi berbasis smartphone semakin diminati. Juga membuktikan bahwa pengguna iPhone cenderung lebih suka memotret dibanding pengguna platform lainnya. Bahkan empat tipe iPhone mendominasi peringkat. Ini tentu bukan semata soal teknologi lensa kamera yang dipakai, tetapi sudah menjadi gaya hidup. Karena tak sedikit ponsel dari merek lain yang fitur kameranya tak kalah canggih, tetapi kurang dimaksimalkan penggunaannya oleh konsumen. Salah satu penyebab kegairahan fotografi di iPhone adalah ketersediaan aplikasi yang melimpah.
Fenomena Instagram
Membahas photo sharing tak lengkap tanpa mengupas Instagram (IG). Aplikasi fotografi khusus iPhone ini sangat fenomenal. Hanya dalam setahun sejak diluncurkan pada Oktober 2010, Instagram mencetak rekor fantastis. Perusahaan yang memperoleh kucuran dana $7 juta dari investor ini sekarang telah memiliki lebih dari 15 juta pengguna. Apple App Store bahkan menasbihkannya sebagai iPhone App Of The Year 2011.

Instagram –yang berasal dari kata instant telegram- disukai karena kemudahan dan kecepatannya dalam berbagi foto ditambah beberapa filter bergaya retro yang menarik. Konsep jejaring sosial dengan ‘follow’, ‘like’ foto dan peluang masuk ‘Popular’ menjadikannya semakin digilai. Kecenderungan perilaku pengguna iPhone adalah menjadikan Instagram sebagai aplikasi utama untuk berbagi foto. Tetapi sebelum diunggah ke Instagram biasanya menggunakan beberapa aplikasi pengolah foto lain yang fiturnya banyak sehingga hasilnya lebih maksimal. Teknik fotografi bagus dan skill olah digital yang memadai merupakan modal utama agar foto masuk ke halaman Popular dan cepat memperoleh pengikut (follower).

Selama setahun lebih, Instagram hanya tersedia untuk platform iOS yang berarti hanya bisa dipakai oleh iPhone, iPod touch dan iPad. Ini membuat konsumen dari platform lain iri. Beruntung, sekarang Instagram telah hadir untuk platform Android dan menjadi berita yang menghebohkan seharian ini. Wajar karena sudah lama pengguna Android mengharapkan Instagram hadir di ponselnya. Karena lamanya tersebut, hadir beberapa aplikasi “instagram wannabe” yang hadir di Android, BlackBerry, maupun Windows Phone. Kehadiran Instagram ke Android tentu membuat layanan photo sharing seperti Lightbox, Streamzoo, Molome, dan Picplz ketar-ketir. Bagaimanapun juga, semua memiliki kelebihan dan kekurangan. Biarlah seleksi alam yang nanti memutuskan siapa yang tetap eksis.

Lahirnya Komunitas

[caption id="attachment_2163" align="aligncenter" width="500" caption="Logo komunitas iPhonesia"][/caption]

Trend fotografi berbasis smartphone tersebut kemudian memicu lahirnya komunitas. Di Indonesia, muncul komunitas iPhonesia (iDevice Photography Indonesia) dengan media utama untuk sharing foto memakai Instagram. Begitu juga dengan yang terjadi di berbagai belahan dunia lainnya. Lahir komunitas-komunitas baru yang berbasis fotografi iPhone dan Instagram.

Tetapi fotografi smartphone tak hanya milik iPhone saja. Platform lain seperti Android juga memiliki smartphone dengan fitur kamera yang tak kalah bagus. Pengguna yang memanfaatkannya untuk fotografi juga semakin banyak. Mereka juga butuh suatu wadah untuk berinteraksi. Hanya terpaut dua minggu dari lahirnya iPhonesia, muncul komunitas baru yang berbasis Android yaitu Fotodroids. Karena berbasis Android, maka merek smartphone yang digunakan untuk fotografi sangat beragam.

[caption id="attachment_2164" align="aligncenter" width="500" caption="Logo komunitas Fotodroids"][/caption]

Komunitas-komunitas tersebut cukup aktif dalam berkomunikasi dengan sesama anggotanya. Intinya adalah saling berbagi ilmu untuk meningkatkan skill dalam fotografi smartphone. Keberadaan komunitas dengan berbagai aktivitas yang ada memacu para anggotanya untuk semakin rajin memotret dan melakukan olah digital dimanapun berada. Inilah kelebihan smartphone dibanding perangkat jenis lain seperti DSLR dan kamera saku point-and-shot. Smartphone kini telah menjadi pilihan baru perangkat fotografi.

2 comments:

  1. [...] menggeliatnya fotografi berbasis smartphone membuka kran bermunculannya layanan photo sharing. Sebagian di antaranya mungkin sudah familiar di [...]

    ReplyDelete
  2. Kini hadir satu-satunya di INDONESIA… jasa layanan menggambar siluet wajah kamu .. yaitu AERO SILUET .COM ..! Sebagai “Personal Icon” kamu.dengan LEBIH EKSPRESIF dan ARTISTIK..! Bagus untuk wallpaper HP,smartphone,computer,tablet, kaos,foto pigura,stiker,kartu nama dll. Lihat lebih lengkap ..! Klik disini: http://www.aerosiluet.com

    ReplyDelete