Panduan Seputar White Balance

[caption id="attachment_2525" align="aligncenter" width="350" caption="Antarmuka menu white Balance di salah satu ponsel Android"][/caption]

Fungsi white balance adalah mengatur komposisi warna dari pencahayaan agar memperoleh hasil foto yang tepat.

[box title="Disclaimer:" color="#333333"]Panduan ini ditujukan untuk pembaca yang masih belajar fotografi. Untuk Anda yang telah mahir, mungkin artikel ini kurang sesuai.[/box]

Meski kamera sekarang makin canggih dengan kualitas foto yang ciamik, tetap saja masih ada keterbatasan atau kelemahan di sana sini. Sehingga perlu pengaturan atau memberikan alat tertentu untuk mengatasinya. Berbeda dengan mata manusia yang diciptakan Tuhan secara sempurna. Salah satu kelemahannya adalah, kamera tidak selalu mampu menyesuaikan kondisi obyek yang sebenarnya. Apa yang dilihat di layar kamera belum tentu sama dengan kondisi aslinya, begitu juga dengan hasil fotonya.

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengatur white balance. Ini adalah salah satu menu yang biasanya ada di kamera digital untuk mengatur komposisi warna dengan tepat.

Jika pada kamera Anda dipilih format RAW untuk memotret, metode white balance ini mungkin bisa diabaikan. Karena bisa diatur dengan maksimal menggunakan aplikasi Photoshop di komputer. Tetapi jika memilih white balance yang tepat, berarti telah menghemat waktu untuk olah digital di komputer. Apalagi jika jenis kamera yang Anda pakai bukan DSLR, melainkan kamera saku maupun ponsel yang hanya bisa memotret dengan format JPG, maka dianjurkan untuk menggunakan white balance.

Ada beberapa jenis white balance yang dikenal yaitu:

  1. Auto : pengaturan otomatis yang cocok dengan kondisi pemotretan. Kamera akan mencari pengaturan white balance yang paling sesuai dengan kondisi lapangan. Tapi dalam kondisi tertentu seringkali kurang tepat sehingga hasilnya standard, kurang maksimal.



  1. Daylight: pengaturan yang cocok digunakan saat siang hari yang cerah. Karena sistem menormalkan cahaya yang berlebih sehingga hasinya relatif lebih maksimal dibanding mode Auto White Balance.



  1. Cloudy: pengaturan yang cocok digunakan saat kondisi alam sedang mendung. Bagus juga dipakai saat matahari terbit di pagi hari atau senja hari. Modus ini digunakan untuk menambah dan memperkuat warna kuning kecokelatan.



  1. Tungsten: jika Anda berada dalam ruangan dengan pencahayaan berupa lampu pijar, ada baiknya menggunakan mode jenis ini. Karena Tungsten menormalkan obyek yang berada di ruangan seperti ini. Tetapi ketika menggunakan di luar ruangan atau kondisi normal, hasil fotonya akan menimbulkan efek kebiru-biruan.



  1. Fluoerescent: sumber pencahayaan lain yang sering digunakan di dalam ruangan adalah lampu neon. Jika memasuki ruangan seperti ini, maka gunakanlah mode Fluorescent. Mode ini bisa menetralkan temperatur obyek dengan cara meredam pijaran warna putih yang berlebihan.



  1. Shade: jika Anda memotret dengan subyek yang tertimpa bayangan, misalnya sore hari di bawah gedung, maka gunakanlah mode shade. Karena mode ini bisa menetralkan kesan dingin dengan warna biru yang biasanya diperoleh pada kondisi lingkungan yang berbayang.


Fungsi white balance seperti telah disebutkan di atas adalah mengatur komposisi warna dari pencahayaan agar memperoleh hasil foto yang tepat.

Tetapi jika Anda tipikal orang yang suka berkesperimen, cobalah gunakan pengaturan white balance yang tidak sesuai dengan kondisi ruangan. Maka hasilnya akan terlihat unik.

Untuk memudahkan pemahaman pada masing-masing white balance, berikut ini contoh foto dengan obyek yang sama, namun dengan pengaturan berbeda. Foto diambil menggunakan ponsel Android Samsung Galaxy W dengan lokasi di Pantai Legian, Bali.

[caption id="attachment_2526" align="aligncenter" width="520" caption="Mode: Auto"][/caption]

[caption id="attachment_2527" align="aligncenter" width="520" caption="Mode: Daylight"][/caption]

[caption id="attachment_2528" align="aligncenter" width="520" caption="Mode: Cloudy"][/caption]

[caption id="attachment_2529" align="aligncenter" width="520" caption="Mode: Incandescent"][/caption]

[caption id="attachment_2530" align="aligncenter" width="520" caption="Mode: Fluorescent"][/caption]

Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment