BlackBerry Z10 menghadirkan kamera 8 MP pecinta foto dengan menyertakan fitur unggulan Time Shift yang sanggup memilih wajah terbaik saat memotret untuk mendapatkan hasil foto sempurna.
Pada peluncuran sistem operasi BlackBerry 10 akhir Januari yang lalu, diperkenalkan perangkat baru BlackBerry Z10 yang dibekali dua buah kamera masing-masing menghasilkan resolusi 8 MP (rear camera) dan 2 MP (front camera). Di Indonesia, smartphone flagship dari BlackBerry ini telah dijual oleh empat operator GSM (Telkomsel, XL, Indosat, dan Axis) serta jaringan retail resmi dengan harga di kisaran Rp 7 jutaan.
Secara teknis, spesifikasi sensor kameranya memakai backside illumination yang menopang kinerja lebih baik pada pencahayaan rendah. Elemen lensanya ada lima buah, dengan aperture besar F/2.2. Seperti biasa, terdapat lampu kilat yang membantu pencahayaan walaupun penggunaannya kurang direkomendasikan, kecuali sebagai opsi terakhir karena hasil yang kurang natural. Untuk menarik minat pecinta foto, BlackBerry menghadirkan fitur inovatif Time Shift yang bekerja serupa mesin waktu.
Time Shift
Golden moment selalu menjadi prioritas bagi fotografer. Menunggu saat-saat yang sempurna untuk memotret, berarti menghasilkan foto yang sempurna. Momen tidak bisa diulang. Terlambat beberapa detik saja, berarti sudah kehilangan momen. Itulah prinsip yang dipercaya oleh sebagian besar fotografer profesional. BlackBerry rupanya memahami hal itu. Selain meningkatkan kualitas kamera agar lebih berdaya saing dengan produk kompetitor, perusahaan yang dulu bernama Research In Motion ini juga membekali dengan fitur inovatif Time Shift.
[caption id="attachment_3305" align="aligncenter" width="800"] Fitur Time Shift di BlackBerry Z10[/caption]
Pada dasarnya Time Shift adalah pengembangan dari burst mode atau continous shooting yang memotret obyek yang berurutan hingga beberapa frame sekaligus. Bedanya, Time Shift telah menangkap sebanyak lima frame sesaat sebelum pemotretan sesungguhnya yang ditandai dengan terdengarnya bunyi shutter dan mengambil lima frame lagi sesudanya. Sampai di sini, fitur ini masih ada yang menyamai yaitu Time Catch Shoot milik LG yang ada di LG Optimus 4X HD. Tetapi Time Shift melalukan yang lebih dari itu.
Setelah memotret, aplikasi kamera akan membawa ke viewer yang menampilkan hasil foto. Di layar bagian bawah, terdapat garis bar dengan poin indikator dan ikon Time Shift yang bisa digeser. Selanjutnya Anda bisa memilih mana frame yang terbaik. Fitur ini direkomendasikan untuk memotret subyek yang terdiri dari beberapa orang atau istilah gampangnya, foto bareng. Karena dengan cerdas, hasil jepretan akan mendeteksi wajah pengguna.
Jika pada hasil foto, ekspresi wajah pada subyek tidak tampil sempurna - seperti ada yang memejamkan mata, menengok, dan sebagainya – maka kita bisa memutar fitur Time Shift untuk melihat beberapa ekspresi lain dari wajah yang difoto. Tak hanya satu wajah, tetapi beberapa wajah bisa diperbaiki satu per satu. Setelah itu, pilihan terbaik akan digabungkan semuanya, sehingga menciptakan gambar yang sempurna. Bayangkan, berapa lama waktu yang Anda butuhkan jika melakukan rekayasa seperti itu di aplikasi Photoshop di komputer. Sedangkan di Time Shift, semuanya dilakukan dengan langkah yang singkat dan simpel.
Photo Editor
[caption id="attachment_3306" align="aligncenter" width="400"] Antarmuka Photo Editor[/caption]
Time Shift adalah ide brilian dari BlackBerry untuk membantu fotografer memperoleh golden moment, terutama pada saat foto portrait. Selain itu, vendor juga menyediakan fitur built-in Photo Editor untuk memperbaiki foto langsung dari perangkat. Fiturnya terbilang sangat lengkap untuk sebuah aplikasi smartphone, walaupun mengingatkan dengan fitur built-in serupa yang ada di Android. Pengguna bisa mentransformasi foto mencakup rotate, cropping, dan flip. Kemudian meningkatkan tampilan dengan red-eye reduction, brightness, white balance, contrast, sharpness, saturation, dan noise reduction. Memberikan efek artistik seperti black and white, lomo, antique, sepia, whiteboard, water color, negative, dan sketch. Hingga memberi styles berupa smooth face, sixties, grain, age photo, film strip, halftone, cartoon dan big eyes.
Pengujian Kamera BlackBerry Z10
Dari pengujian memakai BlackBerry Z10, performa kameranya cukup memuaskan. Proses penentuan fokus sangat cepat hanya sekian mili detik. Begitupun dengan kecepatan memotretnya. Menyentuh layar berarti menentukan posisi fokus sekaligus memotretnya. Menariknya, meski tidak menyertakan tombol shutter kamera yang biasanya berada di bodi bagian samping, ternyata kita bisa memotret dengan tombol volume.
Ketika di luar ruangan, hasil fotonya terlihat cemerlang. Tajam dan mengeluarkan warna yang natural. Memotret di malam hari mapun indoor juga menghasilkan foto yang bagus, asalkan pencahayaan dari lampu memadai dan pegangan tangan kuat. Tetapi saat cahaya redup, maka terlihat noise-nya cukup jelas. Setidaknya,
BlackBerry boleh berbangga, kerja kerasnya tak sia-sia. Tetapi hanya mengandalkan dua fitur fotografi tersebut tidak bisa menjadi jaminan kesuksesan produknya, terutama untuk memikat para pecinta mobile photography. Karena kompetitor juga telah melaju ke depan. Sebagai contoh, iOS meski fitur kameranya sederhana, tetapi memiliki aplikasi fotografi yang sangat melimpah. Sedangkan Android di versi Jelly Bean punya fitur Photo Sphere, HDR, serta dukungan aplikasi yang banyak. Tantangan lainnya, bagaimana BlackBerry merangkul developer untuk membuat berbagai aplikasi keren seputar fotografi seperti halnya yang ada di platform iOS dan Android.
Hasil Foto
[gallery type="square" link="post" columns="2" ids="3307,3308,3309,3310,3312,3313,3314,3315"]
Catatan: foto-foto di New York tersebut dipotret oleh Lukman Aribowo dari Majalah Selular saat meliput peluncuran BlackBerry 10 di New York, akhir Januari yang lalu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hanya masih bingung dgn red-eye jika menggunakan flash. ada yg bisa bantu menghilangkan red-ye krn feature pd photo edit (red-eye reduction) tidak berfungsi
ReplyDelete