Sebagai seri pengembangan, HTC One X+ punya banyak kemiripan dari HTC One X, terutama dari sisi desain dan layar yang serupa. Layarnya berukuran 4,7 inchi berteknologi Super LCD2 capacitive dengan resolusi 720x1280 pixels (HD). kualitas layar terbilang memukau karena kepadatan pikselnya 312ppi yang lebih tinggi dibanding pesaingnya Samsung Galaxy SIII (306ppi). Keunggulan lain dari HTC One X+ adalah penggunaan memori internal ekstra longgar sebesar 64GB dan RAM 1GB. Dapur pacu juga diperbaiki dengan prosesor Quad Core 1,7GHZ chipset Nvidia Tegra 3. Dikombinasikan dengan sistem operasi Android 4.1 Jelly Bean, kinerjanya melesat cepat.
Kamera
Amazing Camera. Itulah salah satu tagline dari HTC untuk produknya yang berada di seri One. Ini sebagai pernyataan bahwa kualitas kamera dari produk mereka handal. Memang, seri One yang sudah ada sebelumnya yaitu HTC One X dan One S memiliki kualitas kamera yang mumpuni. Teknologi tersebut dibawa ke HTC One X+. Smartphone ini dibekali dua buah kamera, yang sepertinya sudah menjadi standard ponsel high-end. Kamera utama yang berada di belakang, memiliki resolusi 8 megapiksel dengan auto focus yang dilengkapi LED Flash. Flash tersebut bukan model biasa yang hanya memancarkan cahaya, tetapi dirancang hingga lima level yang secara otomatis mengatur jarak dengan subyek. Sehingga subyek yang difoto tidak over cahaya.
Lensa kameranya yang berukuran 28mm memakai sensor BSI yang bekerja dengan baik saat kondisi kurang cahaya. Aperture juga menjadi keunggulan kamera ini dengan angka F/2.0. Memang masih jarang kamera ponsel yang punya aperture sebesar itu. Selain itu, vendor juga mengembangkan sistem kamera dengan HTC ImageChip.
Dari sisi antarmuka, HTC tidak memakai antarmuka kamera Android, melainkan membuatnya sendiri. Di bagian kanan, paling atas terdapat menu untuk menampilkan aneka filter (Distortion, Vignette, Depth of Field, Vintage, Posterize, dan sebagainya). Di bawahnya lagi ada tombol virtual shutter, selanjutnya tombol rekam video, dan galeri foto. Di bagian kanan, paling atas terdapat menu Flash, kemudian Switch camera, Settings, dan Scene Mode. Fitur Scene Mode cukup lengkap, termasuk HDR, Panorama, Group Portrait, Landscape, Backlight, Night, Text, dan Macro.
Kinerja kamera ini bisa dibilang cukup mengagumkan. Kecepatan memotretnya tidak sampai 1 detik, begitupun saat memilih fokus juga sangat cepat. Nyaris tidak terasa ada shutter lag. Selain kecepatan, fitur unggulannya adalah kemampuan untuk memotret secara terus menerus (burst mode) hingga 99 bidikan. Sehingga bisa memilih frame terbaik dari adegan atau momen yang dipotret. Namun kemampuan ini kurang direkomendasikan, karena justru merepotkan fotografernya ketika selesai memotret dan memilih. Untuk itu, pengguna bisa memilih pembatasan hanya 20 frame saja di menu kamera.
Selain memotret gambar, kamera juga bisa merekam video dengan resolusi Full HD 1080p. Tetapi untuk kamera depan terbatas hanya sampai 720p HD. Untuk merekam, terdapat fitur video stabilization yang membantu mengurangi goyangan tangan agar hasilnya terlihat lebih smooth. Selain itu juga terdapat pilihan Slow Motion ala film-film drama. Dan yang tak kalah penting, sembari merekam video, pengguna bisa mengabadikan gambar (still images). Fitur bernama VideoPic ini merekam foto sebesar 6 megapiksel saat merekam video HD secara simultan.
Overall, untuk ukuran kamera smartphone saya sangat puas dengan kinerja kamera ini. Terutama untuk kebutuhan yang mendesak dan cepat, HTC One X+ lebih bisa diandalkan bahkan dibanding kamera DSLR sekalipun. Karena kita tak perlu repot mengeluarkan kamera dari tas, kemudian menghidupkan, membuka penutup lensa, melakukan pengaturan, terus menjepret. Kita juga tak perlu lagi transfer ke komputer, karena semua hal baik editing foto maupun kirim file bisa dilakukan langsung dari ponsel. Satu hal yang menjadi pertimbangan mungkin harganya yang masih tergolong mahal yaitu di atas Rp 6 juta.
Hasil Foto:
[gallery link="post" type="rectangular" ids="3064,3065,3066,3067,3068,3069,3070,3071,3072,3073"]
No comments:
Post a Comment