Bisnis Jual Beli Foto Cetak Instagram Ala Instacanvas



Instacanvas menyediakan jasa kepada pengguna Instagram untuk menjual hasil karya fotonya. Hasil cetakannya setara dengan kualitas kanvas untuk lukisan yang biasa dipajang di museum.

 

Ada satu hal yang menarik mengenai aksi korporasi pembelian Instagram oleh Facebook. Dedengkot Facebook, Mark Zuckerberg, dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa perusahaannya belum memiliki rencana apapun mengenai model bisnis selanjutnya. Padahal jejaring sosial terbesar itu telah menggelontorkan uang dan saham yang sangat besar yaitu senilai USD 1 miliar. Facebook berkomitmen untuk ikut menumbuhkan Instagram secara independen.

Ya. Instagram sampai saat ini masih belum menghasilkan uang. Untuk roda perusahaan agar terus menggelinding, layanan tersebut masih mengandalkan kucuran dana dari para investor. Senada dengan Mark, Kevin Systrom sang pendiri Instagram juga mengatakan masih membuat model bisnis yang pas. Tetapi yang menjadi concern adalah pertumbuhan pengguna.

Di saat Facebook dan Instagram masih menerka seperti apa model bisnis, sebuah startup baru muncul dengan konsep bisnis yang terbilang cerdas. Namanya adalah Instacanvas. Perusahaan ini tak perlu ambil pusing untuk membuat layanan jejaring sosial baru yang heboh untuk sekadar mendulang uang, tetapi memanfaatkan yang sudah ada. Instagram yang memiliki lebih dari 50 juta pengguna menjadi incarannya.

Instacanvas didirikan oleh empat orang yaitu Matt Munson (CEO), Todd Emaus (CMO), Steve Bull (VP Engineering), dan Kevin Premon (Creative Director). Menurut informasi yang diperoleh dari Venturebeat, Instacanvas adalah startup jebolan inkubator MuckerLab yang berbasis di Los Angeles. Terobosan yang menarik membuat perusahaan yang berkantor di California Selatan ini telah berhasil memperoleh pendanaan sebesar $500 ribu dari investor.

[caption id="" align="alignnone" width="650" caption="Tampilan homepage website inscanv.as"][/caption]

Pada dasarnya, ide yang dibawa Instacanvas ini tidak benar-benar baru. Model bisnisnya cukup simpel, yakni menyediakan jasa pencetakan foto Instagram kepada pengguna. Berbekal printer dan kertas kanvas, perusahaan mencetak foto dari Instagram dengan ukuran yang telah ditentukan. Kemudian hasil cetakan tersebut dikirim ke pengguna yang memesan, sehingga karya foto tersebut bisa dipajang di dinding rumahnya. Sampai di sini, sudah ada beberapa startup yang lebih dulu hadir salah satunya adalah Prinstagram.

Kepada Fast Company, Matt Munson menjelaskan bahwa Instacanvas bermula dari ide bahwa terdapat milyaran foto yang dibuat di Instagram dan platform jejaring sisal lainnya. “Sebagian dari kami ada yang tertarik untuk menjual karya seni, dan sebagian lainnya tertarik untuk membelinya,” ungkapnya. Pria yang menyukai filter Earlybird di Instagram ini kemudian berpikir, “Kelihatannya menarik untuk memberikan fasilitas kepada pengguna Instagram berupa kemampuan untuk menjual karya seninya dalam bentuk item fisik kepada seseorang yang kemudian dipasang di rumahnya.”

Maka, peluang pasar itupun telah ditemukan. Dan di situlah letak perbedaannya dibanding dengan kompetitor. Munson mengklaim ini adalah marketplace pertama untuk karya seni amatir di mana seniman bisa menjual kepada orang yang menyukai karya seninya. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan bagi para profesional untuk bergabung, memamerkan karyanya di Instagram sembari memperluas kanal distribusi penjualannya. Toh.. para profesional kan memang bertujuan untuk mengumpulkan pundi-pundi uang dari hasil karyanya.

Semua foto yang dicetak diambil dari Instagram, sehingga semuanya berukuran asli 612 x 612 piksel. Foto-foto terlihat fantastik pada kanvas karena teknologi proprietary yang dikembangkan memungkinkan hasil yang maksimal hingga ukuran 20 x 20 inchi.  Bahkan Instacanvas mengklaim hasil cetakannya setara dengan kualitas kanvas untuk lukisan yang biasa dipajang di museum. Mereka pun berani menawarkan garansi kepuasan 100% dan mengembalikan semua biaya termasuk biaya pengiriman jika pemesan tidak menyukai dengan berbagai alasan termasuk kerusakan cetak.

Mengenai model bisnisnya, seniman akan memperoleh royalty sebesar 20% dari penjualan karya foto. Besaran royalti cukup fair. Mengingat perusahaan menanggung biaya percetakan, pengepakan, pengiriman, dan tentu saja keuntungan. Harga jual kanvas foto bervariasi yaitu $39,95 untuk ukuran 12” x 12”. Sedangkan ukuran 16” x 16” dijual sebesar $59,95 dan yang paling besar yaitu ukuran 20” x 20” dibanderol $79,95.

Untuk saat ini, Instacanvas akan mengirim via email jika ada seseorang yang membeli salah satu foto Anda. Pembayaran kepada seni man akan diberikan jika sudah mencapai angka $100 melalui akun PayPal. Bagaimana jika pengguna ragu untuk tidak pernah mencapai angka itu? Instacanvas sedang menyelesaikan sistem yang dirancang agar bisa membayar secara regular tiap kuartal untuk akun di bawah $100 agar kembali menjadi $0. Dalam waktu dekat, website dashboard admin untuk penjual juga akan menampilkan statistik yang mencakup gallery views, angka terjual, dan total pendapatan.

Instacanvas menggandeng UPS melayani pengiriman kanvas ke seluruh dunia. Tapi negara yang diprioritaskan saat ini adalah Amerika Serikat dan Kanada. Untuk Amerika Serikat sebesar $14 flat rate yang maksudnya berapapun item yang dipesan, biaya sebesar itu. Pengiriman ke Kanada sebesar $33,95 untuk kanvas pertama dan $10 untuk tiap-tiap tambahan kanvas. Sedangkan untuk pengiriman internasional ke negara –negara lain di seluruh dunia adalah sebesar $48,95 untuk kanvas pertama dan $25 untuk tiap-tiap tambahan kanvas. Proses pengiriman sampai rumah diklaim membutuhkan waktu sekitar 3-8 hari kerja untuk wilayah Amerika Serikat. Sedangkan pengiriman internasional butuh waktu 5-14 hari kerja.

Biaya pengiriman internasional yang cukup mahal dan butuh pengiriman yang lama tersebut menjadi concern bagi perusahaan. Untuk itu mereka berencana untuk membuka rumah percetakan di Eropa dan Asia. Sehingga diharapkan biaya bisa turun drastis, begitu juga waktu pengiriman bisa lebih cepat.

***


Perkembangan Instanvas cukup menarik karena startup ini  tumbuh secara viral, yang artinya tanpa perlu mengeluarkan banyak uang untuk periklanan. Sejak debut pertama dalam private beta sekitar 8 minggu yang lalu, Instancanvas telah memiliki 25 ribu galeri artis. Pengunjung unik di websitenya mencapai 1,1 juta per bulan. Layanan ini resmi dibuka pada 9 Mei 2012. Dan telah membuka lebih dari sepuluh ribu galeri yang telah masuk dalam daftar tunggu.

[caption id="attachment_2387" align="aligncenter" width="300" caption="Contoh banner galeri foto yang bisa dishare ke jejaring sosial"][/caption]

Instacanvas didesain hanya dengan mengambil sedikit klik, maka situs membuatkan galeri kepada pengguna dengan vanity URL dengan format http://instancav.as/username. Pengguna yang telah memiliki akun Instagram tingal mengunjungi website instacanvas kemudian memilih menu 'want to create your own gallery' untuk mengetahui cara kerjanya. Setelah itu, tinggal masuk ke menu 'Sign Up With Instagram' untuk proses autentikasi dengan akun Instagram.

Tetapi, sesudah sukses mendaftar tidak otomatis kita memiliki galeri yang langsung bisa dikunjungi. Pengguna baru sebatas reservasi tempat dengan alamat URL yang sesuai dengan akun instagram kita. Tim di instacanvas yang jumlahnya terbatas perlu waktu untuk membuka galeri satu per satu. Besarnya permintaan membuat proses ini butuh waktu sekitar 2-3 minggu sampai galeri terbuka.

Jika ingin galeri cepat terbuka, maka pengguna harus rajin berpromosi di jejaring sosial dengan mencantumkan alamat URL galerinya agar banyak yang membuka dan me-request untuk dibuka. Artis yang galerinya sangat banyak mendapatkan request kemungkinan akan dibuka di hari yang sama. Setelah terbuka, Anda pun bisa berpromosi lebih giat. Siapa tahu ada yang tertarik untuk membeli karya foto Anda.

8 comments:

  1. wah klo ini sih cocoknya cuma di amrik doang,,, lagian saya tetep mikir2 klo harganya segitu hehehe

    ReplyDelete
  2. Ulasan yang sangat menarik dan bermanfaat tentang instacanvas, Sob.

    Terimakasih, salam kenal, salam berbagi, dab bila tidak keberatan silakan kunjung ke blog saya.

    ReplyDelete
  3. Dari sisi konsumen atau pembeli mungkin iya.. sementara ini masih cocok di Amrik karena mesin cetak ada di sana. Katanya nanti akan buka juga layanan cetak di Asia dan Eropa untuk menekan harga. Tetapi kalau dilihat dari sisi pembuat karya foto, menurut saya justru baik kalau karya kita laku di Amrik sono. Secara kita hampir tak ada effort, kecuali rajin memotret yang bagus di Instagram. Bagi sebagian besar orang, mengunggah foto di sana adalah bagian dari kesenangan. Di-like dan dikomentari, apalagi masuk ke halaman Popular aja sudah seneng, apalagi kalau ada yang tertarik beli :D.

    ReplyDelete
  4. Terimakasih Ayahe Mela... salam kenal juga :)

    ReplyDelete
  5. bagaimana memotret foto yang baik?

    ReplyDelete
  6. sampe sekarang gallery ku ngga open open..
    yang baca, bantu ya.. instacanv.as/wirabroto

    ReplyDelete