Fujifilm X-M1, Jago di Low Light


Memiliki kamera compact atau dikenal dengan mirrorless tentu sangat nyaman. Selain tidak memberikan beban untuk dibawa kemana-mana, juga orang-orang sekitar kita tidak merasa terganggu ketika memotret jalanan. Berbeda dibanding ketika kita pakai DSLR sehingga orang memberikan perhatian pada kita. Artinya, ketika kita motret orangpun di jalanan tetap merasa enjoy dengan Fujifilm X-M1.

Hal lain soal kamera mirrorless atau Compact System Camera (CSC) selama ini di kondisi low light selalu kurang memuaskan. Lalu bagaimana dengan debutan Fujifilm dalam hal kondisi kurang cahaya? Selama kami mencoba untuk memotret berbagai hal, merasakan sangat baik di kondisi low light - bahkan tak masalah disandingkan dengan DSLR.

Kalau sudah demikian, lalu apalagi yang perlu kita takutkan untuk memakai kamera mirrorless seperti Fujifilm? Ini menunjukkan kalau kamera berbodi compact kini secara kualitas bisa sejajarkan dengan kamera DSLR. Hal itu yang kami rasakan selama dua minggu lebih bersama Fujifilm X-M1.

Tombol dan Bodi
Dibanding generasi X series sebelumnya seperti X-Pro1 dan X-E1, Fujifilm X-M1 ini tentunya sudah sangat familiar bagi pengguna kamera pemula sekalipun. Artinya, mode shooting dibuat lengkap layaknya kamera mirrorless pada umumnya. Bandingkan dengan seperti X-Pro1 dan X-E1 yang diperuntukkan bagi pengguna yang mengerti teknik fotografi sehingga tombolnya pun berbeda.

Dengan tombol yang mudah dipahami, hal itu sengaja untuk membidik segmen yang lebih umum, yakni pengguna yang menginginkan kamera desain retro namun berkualitas tinggi serta mudah dioperasikan. Yang Ruang Kamera suka adalah tombol kompensasi yang mudah dijangkau serta praktis.

Sedangkan soal ukuran bodi lebih compact dan tentu dengan konstruksi yang baik sehingga sangat nyaman dan solid ketika dalam genggaman. Perasaan itu pula yang kami senangi ketika membawa kamera retro modern ini.

Fitur dan Performa
Meski diposisikan di lini bawah kedua pendahulunya, secara teknologi dan fitur tetap untuk memenuhi hasil rekaman yang maksimal dan dapat diandalkan. Dibekali sensor APS-C X-Trans CMOS 16.3 megapiksel yang memenangkan banyak penghargaan, sama seperti yang digunakan Fujifilm X-Pro1 dan X-E1.

Susunan filter yang unik pada X-Trans CMOS meminimalisir pola yang berulang (moire) dan penyimpangan kromatik tanpa membutuhkan filter optik lintas rendah. Sementara secara dramatis meningkatkan daya pisah, bahkan pada jumlah piksel identik untuk mengirimkan gambar yang tajam dan kaya tekstur.

Yang mengesankan, bukan sekadar menawarkan ISO tinggi hingga 25600, namun kualitas menangkap gambar di kondisi low light pada ISO 6400 masih terlihat baik-baik saja. Salah satu yang menjadikan Ruang Kamera suka dengan X-M1 karena mampu memotret di bawah cahaya rendah dengan tetap minim noise.

Disamping itu, dapat melakukan pengambilan foto cepat dengan waktu start-up 0,5 detik, jeda waktu rana 0,05 detik dan kecepatan kontinue 5,6 frame per detik. Respon cepat dan baik ini berkat dukungan prosesor II EXR.

Untuk menambah sentuhan hasil jepretan biar tak terlihat biasa saja, filter efek kini selalu dihadirkan. Tak terkecuali pada produk terbaru Fujifilm ini. Dimana kita dapat menemukan Toy Camera, Miniature, Pop Color, High-key, Low-key, Dynamic Tone, Soft Focus, Partial Color dan sebagainya.

Flash dan LCD
Biasanya kita tidak suka dengan flash bawaan karena menyemprotkan cahaya langsung ke obyek dan biasanya terlalu keras sehingga hasilnya terkadang tidak memberikan kepuasan. Boleh saja flash sebagai alternatif ketika dalam keadaan darurat karena terlalu gelap, namun alangkah baiknya jika didesain lebih cerdas. Hal itu yang coba diakomodir oleh Fujifilm dengan teknologi iFlash.

iFlash ini cukup pintar karena dapat melakukan pembacayaan pengukuran cahaya terhadap obyek sehingga buangan cahayanya akan dilakukan dua kali. Yang pertama dengan cara untuk mengetahui seberapa besar cahaya yang dibutuhkan dan kedua membuang pantulan cahaya sesuai kebutuhannya sehingga lebih halus atau tidak over.

Untuk LCD pada X-M1 dapat diangkat untuk diarahkan kebawah dan keatas. Tujuannya untuk memberikan fleksibilitas pandangan untuk low angle dan high angle. Jadi sangat membantu untuk memoret kerumunan orang dari posisi atas kepala.

Koneksi Nirkabel
Seperti pada mirrorless camera lainnya, Fujifil X-M1 mendukung teknologi nirkabel untuk bisa terkoneksi dengan smartphone yang kemudian bisa upload foto, video ke jejaring sosial. Sebab tren berbagi dengan gambar dan video semakin meningkat dan akan terus berkembang.

Hasil Gambar

[caption id="attachment_3404" align="aligncenter" width="300"]Resize RK SG2 Taman Nasional Situ Gunung Sukabumi[/caption]

[caption id="attachment_3412" align="aligncenter" width="300"]Refleksi pagi di Situ Gunung Sukabumi Refleksi pagi di Situ Gunung Sukabumi[/caption]

[caption id="attachment_3410" align="aligncenter" width="300"]Warna hijau yang ditangkap sangat baik - bukaan f/16 Warna hijau yang ditangkap sangat baik - bukaan f/16[/caption]

[caption id="attachment_3409" align="aligncenter" width="300"]Cropping dengan lensa pancake 27.0mm Cropping dengan lensa pancake 27.0mm[/caption]

[caption id="attachment_3401" align="aligncenter" width="300"]Bukaan f/8.0 ISO 6400  Speed 1/1.0 detik Bukaan f/8.0, ISO 6400, Speed 1/1.0 detik[/caption]

[caption id="attachment_3402" align="aligncenter" width="300"]Bukaan f/2.8, Speed 1/125, Focal Length 27.0mm Bukaan f/2.8, Speed 1/125, Focal Length 27.0mm[/caption]

[caption id="attachment_3403" align="aligncenter" width="300"]Cropping 100 persen - pori-pori dan bula pada hidung terlihat tajam Cropping 100 persen - pori-pori dan bula pada hidung terlihat tajam[/caption]

Konklusi
Ukuran bodi yang compact dan solid, pembekalan sensor unik dengan tanpa low pass filter, dukungan ISO tinggi, LCD bisa diarahkan ke bawah dan ke atas serta fitur-fitur pendukung lainnya termasuk Wi-Fi dan beberapa filter, Fujifilm X-M1 bisa dijadikan teman baik di kondisi terang maupun kondisi kurang cahaya. Apalagi bila digunakan dengan lensa pancake 27mm f/2.8 hasilnya sangat tajam dan detail.

Spesifikasi
Sensor     : APS-C X-Trans CMOS
Resolusi   : 16.3 Megapixels
LCD         : 3.0”, 920K-dot, TFT, Tilt
ISO         : Auto ISO200-6400, Extended ISO25600
Speed     : 1/4000
Movie      : 1920 x 1080p, Continuous recording up to approx 14 min with card class10
I/O         : Video out, USB, HDMI Mini, Etc.
Memori    : SDHC/SDXC
Dimensi   : 116,9 x 66.5 x 39.0mm
Bobot      : Approx. 280g (no card and memory)
Harga      : Rp 8 Juta-an dengan lensa Kit XC16-50mm f3.5-5.6 OIS

No comments:

Post a Comment