Nikon Coolpix S800c dan Samsung Galaxy Camera, Kamera Pocket Berbasis Android



Untuk menjawab tuntutan pasar, vendor kamera pun mulai mengadopsi sistem operasi yang biasa dipakai oleh smartphone.

Dunia fotografi semakin bergairah. Hobi potret-memotret ini semakin diminati oleh konsumen karena ketersedian perangkat yang makin meluas. Perangkat kamera berkualitas tinggi tidak lagi dimonopoli oleh produsen kamera terkemuka seperti Nikon dan Canon, tetapi juga dimiliki oleh vendor ponsel seperti Apple, HTC, Samsung, dan lainnya. Meski sifatnya hanya sebagai fitur pendukung, tetapi kualitas kamera di smartphone high-end harus diakui mulai menggoyah segmen kamera point-and-shot atau kamera pocket (saku). Kualitasnya sebanding, namun kamera saku kalah telak dalam hal fitur yang terbatas.


Dengan kondisi seperti itu, vendor kamera memutar otak agar terus survive. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti perkembangan yang ada. Polaroid adalah vendor kamera pertama yang sigap dengan mengadopsi platform Android pada produknya. Polaroid SC1630 adalah kamera saku pertama yang beroperasi dengan sistem bikinan Google tersebut. Kabarnya, produk yang diperkenalkan pada awal Januari di ajang CES ini akan dipasarkan di tahun 2012 ini. Namun hingga sekarang masih belum ada tanda-tanda produk tersebut dijual. Apalagi Polaroid memiliki konsumen dengan kegemaran khusus yaitu kamera klasik dan bukanlah vendor besar.


Tak butuh waktu yang terlalu lama untuk menunggu, dua vendor besar menjawab reaksi pasar. Adalah Nikon yang pada tanggal 22 Agustus 2012 merilis tipe Nikon Coolpix S800c. Disusul seminggu kemudian, Samsung juga memperkenalkan Samsung Galaxy Camera. Berikut ini informasi ringkas dua kamera android baru yang hadirnya hampir bersamaan ini:

Nikon Coolpix S800C

[caption id="attachment_2705" align="aligncenter" width="610"] Nikon Coolpix S800c[/caption]

Produk terbaru bikinan Nikon ini hadir dengan lensa wide 25mm berfitur 10x optical zoom atau setara dengan lensa 25-250mm pada kamera 35mm (full frame). Sensornya BSI-CMOS 16 megapixel yang diklaim handal di kondisi minim cahaya. Prosesornya Nikon EXPEED C2 yang menawarkan kinerja pengambilan foto secara kontinyu dengan kecepatan 8 frame per detik dan kemampuan merekam video pada resolusi Full HD 1080p. Kamera juga menyertakan 18 filter efek foto yang bisa digunakan untuk pengambilan foto seperti Toy Camera, Pop, Super Vivid Color, Cross Prosess, HDR dan sebagainya. Juga modul GPS untuk geotag foto.

Pengoperasian menu cukup nyaman karena memakai layar sentuh OLED berukuran 3.5 inci. Karena memakai Android, pengguna bisa memaksimalkan fitur dengan download aplikasi di Google Play Store. Sayangnya, platform yang dipakai tidak up to date yaitu OS Android 2.3 Gingerbread yang tentu berpengaruh pada kinerja. Selain itu, karena tidak memiliki konektivitas selular, maka pengguna hanya bisa mengandalkan fasilitas WiFi untuk sharing foto atau akses internet.
Menurut rencana, produk ini dipasarkan pada kuartal 4 tahun ini dengan banderol 349.95 USD (Rp3,2 jutaan). Namun analis di Forrester Research, seperti dikutip dari Kompas, mengatakan Nikon mungkin akan kesulitan memasarkan kamera ini karena ponsel makin tinggi spesifikasinya dan perusahaan kamera seperti Nikon terlambat masuk ke pasar.

Samsung Galaxy Camera
[caption id="attachment_2706" align="aligncenter" width="580"] Samsung Galaxy Camera[/caption]
Dibanding Nikon Coolpix S800c, kamera buatan Samsung ini lebih gegas dan kekinian. Karena memasukkan teknologi terbaru Android 4.1 Jelly Bean dengan prosesor Quad Core 1.4 GHz. Selain koneksivitas WiFi, Samsung juga menyediakan pilihan koneksi 3G atau 4G. Pengoperasian kamera juga lebih nyaman berkat layar sentuh seluas 4,77 inch dengan teknologi HD Super Clear Touch Display.

Dari sisi kamera tidak beda jauh. Karena Galaxy Camera memiliki sensor super-bright 16,3 MP. Lensanya 23 mm sudut lebar dengan kemampuan zoom optik 21x. Untuk mengoperasikan kamera, terdapat sejumlah fitur kendali otomatis dan manual. Diantaranya adalah aplikasi Smart Pro yang menyediakan shooting modes untuk menghasilkan foto dengan kualitas profesional. Kemudian fitur Smart Night, untuk menciptakan foto dengan hasil yang tajam dan terang tanpa menggunakan flash, meskipun dalam pencahayaan yang kurang.

JIka ingin pengaturan manual, pengguna bisa menggunakan fitur Expert Mode. Fitur ini menampilkan antarmuka ala kamera DSLR seperti pengaturan aperture (bukaan lensa), shutter speed (kecepatan rana), ISO, hingga exposure compensation (pencahayaan). Galaxy Camera juga menyediakan aplikasi bawaan dari Samsung. Seperti Photo Wizard untuk menyunting hasil jepretan dan Smart Content Manager untuk pengaturan file, folder, dan penandaan (tagging) foto. Tentu saja, terdapat Google Play Store untuk mengunduh berbagai aplikasi Android. Sayangnya, masih belum ada informasi resmi harga Galaxy Camera. Perangkat ini diperkirakan tersedia pada November 2012.

***

Polaroid, Nikon, dan Samsung telah memproduksi kamera saku berbasis Android. Menurut Anda, apakah gejala ini akan diikuti juga oleh vendor kamera yang lain seperti Canon, Sony, Olympus, Pentax, dan lainnya?

No comments:

Post a Comment